
Kalau ngomongin fashion kelas sultan, pasti nama Hermès langsung muncul di daftar teratas. Brand satu ini identik banget sama gaya hidup super mewah—mulai dari tas ratusan juta, scarf sutra ikonik, sampe sandal simpel yang harganya bisa bikin mikir tiga kali sebelum checkout.
Tapi Hermès itu bukan cuma tentang gengsi atau harga yang bikin kaget. Di balik label mewahnya, brand ini punya sejarah panjang, craftsmanship luar biasa, dan filosofi hidup yang keren banget. Yuk, kita kenalan lebih dekat dengan Hermès, brand high-end yang satu ini.
Sejarah Hermès: Dari Toko Pelana ke Brand Luxury Dunia
Hermès didirikan tahun 1837 di Paris oleh Thierry Hermès. Awalnya, brand ini bukan bikin tas atau baju, tapi bikin pelana dan perlengkapan berkuda buat bangsawan Eropa. Yup, dari sinilah karakter “equestrian” alias ala-ala berkuda yang jadi ciri khas Hermès berasal.
Seiring waktu, Hermès mulai merambah ke dunia fashion. Di tahun 1920-an, mereka mulai bikin tas, lalu scarf, dan akhirnya berbagai produk lifestyle mewah. Tapi satu hal yang nggak pernah berubah: kualitas tinggi dan proses handmade yang detail banget.
Tas Hermès: Birkin & Kelly, Si Ratu Segala Tas
Ngomongin Hermès gak lengkap tanpa bahas tas paling legendaris di dunia: Birkin dan Kelly.
1. Tas Birkin
Tas ini lahir dari cerita yang cukup lucu. Tahun 1984, aktris dan penyanyi Inggris Jane Birkin duduk di pesawat bareng CEO Hermès saat itu, Jean-Louis Dumas. Dia curhat soal tas yang nggak pernah cukup buat bawa barang. Eh, beberapa bulan kemudian, lahirlah Birkin Bag—tas yang sekarang jadi simbol kemewahan sejati.
Harga Birkin? Mulai dari puluhan juta sampe miliaran, tergantung bahan, ukuran, dan edisinya. Bahkan ada yang pakai kulit buaya albino + hardware emas 18 karat. Satu kata: gila.
2. Tas Kelly
Sebelum Birkin, ada Kelly Bag yang lebih dulu tenar. Namanya diambil dari aktris sekaligus putri Monako, Grace Kelly. Tas ini juga elegan banget dan jadi favorit banyak kolektor.
Scarf Sutra Hermès: Kecil Tapi Penuh Cerita
Selain tas, Hermès juga terkenal banget sama scarf sutra-nya, atau yang sering disebut Carré. Motif-motifnya selalu artistik, penuh warna, dan biasanya terinspirasi dari sejarah, budaya, atau dunia hewan.
Scarf ini bukan cuma aksesori, tapi juga bisa jadi karya seni. Bahkan banyak yang ngeframe scarf Hermès buat dipajang di rumah! Harganya juga lumayan, bisa mulai dari 6-10 jutaan, tergantung seri dan bahan.
Sepatu, Parfum, Sampai Perabot Rumah
Hermès tuh brand yang beneran all-out soal luxury. Mereka punya:
-
Sandal Oran: Sandal simpel tapi super elegan. Desainnya minimalis, dengan huruf “H” besar di bagian atas. Harga? Mulai dari belasan juta.
-
Parfum Hermès: Salah satu yang terkenal adalah Terre d’Hermès buat cowok—maskulin, elegan, dan tahan lama. Ada juga Twilly d’Hermès yang playful buat cewek.
-
Hermès Home: Yup, mereka juga punya produk rumah seperti selimut kasmir, gelas kristal, sampai piring makan dengan motif classy.
Filosofi Hermès: Slow Fashion Tapi Tetap Berkelas
Di saat brand lain ngebut bikin koleksi tiap bulan, Hermès tetap santai. Mereka percaya pada kualitas daripada kuantitas. Bahkan ada yang bilang: “Hermès bukan cuma jual produk, tapi warisan.”
Setiap tas Hermès dikerjakan oleh pengrajin ahli yang butuh puluhan jam kerja. Semua handmade, nggak ada yang asal jadi. Makanya, gak heran kalau tas ini bisa tahan puluhan tahun bahkan diwarisin ke generasi berikutnya.
Kenapa Barang Hermès Sulit Didapat?
Salah satu alasan kenapa Hermès terasa “eksklusif” adalah karena susah banget dapetin produknya, terutama tas Birkin atau Kelly. Bahkan kalau kamu punya duit pun, belum tentu bisa langsung beli.
Biasanya kamu harus:
-
Masuk waiting list
-
Bangun relasi dengan sales associate (SA)
-
Beli beberapa item lain dulu buat “track record”
(iya, mirip kayak ngejar skincare limited edition 😅)
Tapi justru ini yang bikin Hermès makin diidam-idamkan. Makin langka, makin diburu.
Hermès di Indonesia
Di Indonesia, butik Hermès bisa kamu temuin di mall-mall premium seperti Plaza Indonesia atau Plaza Senayan. Tapi ya gitu… kadang kamu cuma bisa window shopping karena beberapa item nggak langsung dipajang.
Buat yang bener-bener niat beli, banyak juga yang belanja langsung di luar negeri seperti Singapura, Paris, atau Tokyo—dan bahkan rela antre lama-lama buat dapetin “tas impian.”
Hermès, Gaya Hidup atau Investasi?
Buat sebagian orang, Hermès itu bukan cuma soal tampil gaya. Tapi juga udah jadi investasi. Banyak kolektor yang rela berburu tas langka karena nilainya bisa naik seiring waktu—bahkan lebih stabil dari saham!
Tapi di balik semua itu, Hermès tetap setia dengan identitasnya: brand yang mengutamakan kualitas, keindahan, dan craftsmanship. Mereka gak kejar viralitas, tapi fokus pada konsistensi. Dan itu yang bikin Hermès tetap jadi ikon luxury sejati sampai sekarang.