Quiet Luxury: Seni Menjadi Mewah 2025

Quiet Luxury: Gaya yang terlihat mahal namun sederhana tanpa logo besar. Fokusnya adalah pada potongan yang sempurna (tailoring) dan bahan berkualitas tinggi seperti sutra atau kasmir.

Quiet Luxury
Quiet Luxury

Quiet Luxury: Seni Menjadi Mewah Tanpa Perlu Bersuara

Oleh: MELEDAK77
Pada Tanggal: 25/12/2025

Dalam beberapa dekade terakhir, industri mode sering kali didominasi oleh “Logomania”—penggunaan logo brand besar yang mencolok sebagai simbol status sosial. Namun, memasuki tahun 2024, tren tersebut mengalami pergeseran drastis. Lahirlah Quiet Luxury (Kemewahan yang Senyap). Tren ini sering dijuluki sebagai “Old Money Aesthetic”, sebuah gaya yang menekankan pada substansi di atas kemasan, kualitas di atas kuantitas, dan eksklusivitas yang hanya dipahami oleh mereka yang “setara”.

1. Apa Itu Quiet Luxury?

Secara definisi, Quiet Luxury adalah gaya berpakaian yang terlihat mahal namun sangat sederhana. Tidak ada logo raksasa di dada, tidak ada pola monogram yang menutupi seluruh tas, dan tidak ada warna-warna neon yang berteriak meminta perhatian.

Kunci utama dari gaya ini adalah:

  • Tailoring yang Sempurna: Pakaian dibuat dengan potongan yang sangat presisi, sering kali seolah-olah dijahit khusus (bespoke) untuk tubuh pemakainya.

  • Bahan Berkualitas Tinggi: Fokus beralih pada tekstur. Penggunaan serat alami seperti wol kasmir (cashmere), sutra murni, kulit domba yang lembut, dan linen premium menjadi syarat mutlak.

  • Palet Warna Netral: Dominasi warna hitam, putih, krem (beige), abu-abu, dan biru dongker (navy).

2. Mengapa Tren Ini Meledak di Tahun 2024?

Ada beberapa faktor sosiologis dan ekonomi yang mendorong populernya Quiet Luxury:

  • Kondisi Ekonomi Global: Di tengah ketidakpastian ekonomi, memamerkan kekayaan secara berlebihan dianggap kurang peka secara sosial. Orang kaya memilih untuk “bersembunyi dalam kerumunan” dengan pakaian yang terlihat biasa bagi orang awam, namun sangat berharga bagi sesama kolektor.

  • Kesadaran Berkelanjutan (Sustainability): Quiet Luxury adalah antitesis dari Fast Fashion. Alih-alih membeli sepuluh baju murah yang rusak dalam sebulan, penganut tren ini memilih membeli satu kemeja berkualitas yang bisa bertahan sepuluh tahun. Ini adalah investasi jangka panjang.

  • Pengaruh Pop Culture: Serial televisi seperti Succession atau gaya berpakaian selebriti seperti Gwyneth Paltrow saat di persidangan menjadi pemicu visual bagaimana “orang yang sangat kaya” sebenarnya berpakaian.

3. Filosofi di Balik “If You Know, You Know”

Filosofi utama Quiet Luxury adalah konsep “If You Know, You Know” (IYKYK). Kemewahan ini tidak ditujukan untuk mengesankan massa, melainkan untuk dikenali oleh lingkaran sosial yang sama. Seseorang mungkin memakai kaos polos seharga 5 juta rupiah yang terlihat seperti kaos biasa bagi orang lain, namun sesama penikmat mode akan mengenali potongan bahu dan kelembutan bahan kasmirnya sebagai produk brand eksklusif seperti Loro Piana atau The Row.

Ini adalah bentuk komunikasi rahasia. Ia menunjukkan bahwa pemakainya tidak membutuhkan pengakuan dari luar; mereka sudah cukup percaya diri dengan nilai yang mereka miliki.

4. Cara Mengadopsi Gaya Quiet Luxury

Anda tidak harus menjadi miliarder untuk mengikuti prinsip Quiet Luxury. Kuncinya adalah mengubah cara pandang dalam berbelanja:

  1. Utamakan Struktur: Pilih pakaian dengan garis yang bersih. Hindari detail yang terlalu ramai atau robekan-robekan (distressed).

  2. Perhatikan Label Bahan: Mulailah membaca label pakaian. Pilih bahan yang didominasi serat alami daripada sintetis (poliester). Serat alami bernapas lebih baik dan terlihat lebih jatuh di tubuh.

  3. Investasi pada Aksesori Klasik: Sebuah jam tangan dengan desain minimalis atau tas kulit tanpa merek namun memiliki jahitan tangan yang rapi akan lebih mencerminkan Quiet Luxury daripada tas dengan logo besar.

  4. Perawatan Pakaian: Kemewahan juga terpancar dari bagaimana pakaian dirawat. Pakaian yang disetrika rapi, tanpa noda, dan dipelihara dengan baik akan selalu terlihat lebih mahal.

5. Dampak Terhadap Industri Fashion Lokal

Di Indonesia, tren ini mulai diadopsi oleh desainer-desainer yang fokus pada wastra kontemporer dengan potongan minimalis. Penggunaan tenun ikat dengan warna-warna alam yang diredam (muted colors) menjadi bentuk lokal dari Quiet Luxury. Ini membuktikan bahwa kemewahan tidak harus selalu berakar pada brand Barat, melainkan pada ketelitian pengerjaan tangan (craftsmanship).

Kesimpulan: Kedewasaan dalam Bergaya

Quiet Luxury adalah tanda kedewasaan dalam industri fashion. Ia mengajarkan kita untuk kembali menghargai sentuhan kain di kulit, keindahan dari jahitan yang lurus, dan ketenangan dari warna-warna bumi. Ini adalah gaya bagi mereka yang paham bahwa kemewahan sejati tidak berteriak; ia berbisik dengan penuh wibawa.


Ingin Melangkah Lebih Jauh?

Gaya ini sangat luas untuk dibahas. Apakah Anda ingin saya membuatkan:

  1. Daftar Brand Lokal & Internasional yang menjadi ikon Quiet Luxury?

  2. Panduan Mix and Match khusus untuk pria atau wanita dalam gaya ini?

  3. Analisis Psikologi mengapa orang saat ini lebih memilih tampil rendah hati (humble) meskipun mampu?

Bagian mana y

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top