Chanel Elegan Sejak Lahir, Ikonik Sampai Mati

chanel
chanel

Kalau ngomongin brand fashion mewah yang nggak pernah mati gaya, nama Chanel pasti langsung nongol di kepala. Dari parfum legendaris Chanel No. 5, tas quilted yang jadi incaran sejuta umat, sampai little black dress yang katanya wajib punya, Chanel itu ibarat ratunya elegan di dunia fashion.

Tapi, sebenernya Chanel tuh siapa sih? Apa cuma soal barang mahal doang? Kenapa bisa segitu legendarisnya? Yuk, kita bahas tuntas tentang brand satu ini—dari sejarahnya, karakternya, sampai kenapa Chanel masih jadi primadona di dunia fashion sampai sekarang.

Awal Mula Chanel: Dari Orphanage ke Dunia Haute Couture

Cerita Chanel tuh kayak drama Perancis, lengkap dengan perjuangan, ambisi, dan cita rasa tinggi. Didirikan oleh Gabrielle Bonheur Chanel alias Coco Chanel di awal abad ke-20. Coco kecil dibesarkan di panti asuhan setelah ibunya meninggal dan ayahnya pergi. Tapi siapa sangka, dari tempat yang suram itu lahirlah salah satu ikon fashion paling berpengaruh sepanjang sejarah.

Tahun 1910, Coco Chanel buka toko topi kecil di Paris. Tapi karena selera desainnya beda sendiri—minimalis, chic, dan anti ribet—brand Chanel cepet banget naik daun. Dia sukses menciptakan gaya yang nge-revolusiin cara berpakaian wanita, khususnya di era 1920-an yang masih ketat sama aturan “perempuan harus tampil feminin, ribet, dan anggun”.

Chanel No. 5: Parfum yang Lebih Terkenal dari Selebritas

Tahun 1921, Coco Chanel rilis produk yang bikin namanya abadi: Chanel No. 5. Ini bukan cuma parfum biasa, tapi ikon yang sampe sekarang masih jadi parfum terlaris di dunia.

Fun fact: Chanel No. 5 adalah parfum pertama yang pake komposisi sintetis, bukan cuma ekstrak bunga asli. Jadi aromanya unik banget, nggak bisa ditiru mentah-mentah. Bahkan Marilyn Monroe pernah bilang dia tidur cuma pake parfum ini—gila, kan?

Dan karena strategi marketing Chanel selalu cerdas, parfum ini tetap hits dari generasi ke generasi.

Desain Klasik Chanel: Simpel Tapi Berkelas

Gaya khas Chanel itu anti ribet. Coco benci korset dan aksesori berlebihan. Dia lebih suka potongan simpel, bahan berkualitas, dan siluet yang nyaman tapi tetap sophisticated. Beberapa desain legendaris Chanel yang masih dipakai sampai sekarang:

1. Little Black Dress (LBD)

Coco Chanel yang memperkenalkan LBD sebagai “seragam universal” wanita. Nggak peduli kamu siapa, kalau pakai LBD yang pas, kamu pasti terlihat elegan.

2. Tweed Jacket

Jaket khas Chanel dari bahan tweed ini kelihatan santai tapi tetap mewah. Jadi lambang kekuatan dan femininitas dalam satu tampilan.

3. Tas Chanel 2.55

Tas dengan tali rantai dan quilted leather ini jadi impian banyak orang. Didesain tahun 1955 (makanya namanya 2.55), dan sampe sekarang tetap jadi item paling dicari.

Karl Lagerfeld: Si Jenius Gila yang Bikin Chanel Modern Lagi

Setelah Coco meninggal tahun 1971, Chanel sempat kehilangan arah. Tapi semua berubah ketika Karl Lagerfeld masuk tahun 1983. Si jenius nyentrik ini berhasil ngasih nafas baru buat Chanel tanpa ngilangin warisan Coco.

Karl pinter banget nge-mix gaya klasik Chanel dengan sentuhan edgy, modern, dan kadang provokatif. Mulai dari logo double C, jaket tweed yang diubah jadi crop top, sampai fashion show di supermarket dan pantai buatan—dia bawa Chanel ke level pop culture yang beyond.

Virginie Viard: Penerus Chanel yang Lebih Kalem

Setelah Karl Lagerfeld meninggal di 2019, Chanel sekarang dipegang oleh Virginie Viard, tangan kanan Karl selama puluhan tahun. Gaya Virginie lebih soft dan feminin, tapi tetap menjaga DNA klasik Chanel.

Banyak yang bilang kalau Virginie bawa Chanel ke arah yang lebih wearable, lebih down to earth, dan cocok buat generasi muda yang suka tampilan effortless chic.

Logo Chanel: Simple, Tapi Bikin Gengsi Naik 200%

Logo Chanel yang terdiri dari dua huruf C saling membelakangi itu adalah salah satu logo paling dikenali di dunia. Minimalis, elegan, dan punya kesan “mahal” walau cuma diliat sekilas.

Nggak heran kalau barang-barang Chanel dari tas, sepatu, kacamata, sampai lipstik, langsung naik nilai prestisenya gara-gara logo ini. Banyak juga orang yang bangga punya barang Chanel, walaupun cuma satu item, karena dianggap sebagai simbol status dan selera tinggi.

Chanel di Era Sekarang: Mewah Tapi Tetap Relevan

Sekarang, Chanel udah jadi luxury powerhouse dengan lini produk super lengkap:

  • Fashion (ready-to-wear, couture)

  • Tas & aksesoris

  • Sepatu

  • Perhiasan & jam tangan

  • Makeup dan skincare

  • Parfum (yang masih jadi andalan!)

Chanel juga sukses mempertahankan eksklusivitasnya. Mereka nggak jual online untuk koleksi fashion dan tas, kecuali beauty. Jadi lo cuma bisa beli langsung di butik. Strategi ini bikin Chanel tetap eksklusif dan nggak terkesan “pasaran”.

Chanel dan Sustainability: Jalan Pelan Tapi Pasti

Meskipun dikenal sebagai brand konservatif, Chanel mulai ngejar ketertinggalan dalam urusan sustainability. Mereka udah mulai pakai bahan daur ulang, mengurangi plastik di kemasan produk, dan juga berinvestasi di riset bahan alternatif yang ramah lingkungan.

Chanel juga meluncurkan program “Chanel Mission 1.5°”, buat bantu melawan perubahan iklim dan ngurangin jejak karbon.

Chanel vs Brand Mewah Lain: Siapa yang Paling Berkuasa?

Kalo dibandingin sama Gucci (Kering), Dior (LVMH), atau Hermès, Chanel itu unik karena masih independen. Chanel bukan bagian dari grup besar seperti LVMH atau Kering, tapi tetap jadi salah satu brand dengan pendapatan tertinggi di dunia luxury fashion.

Karena independensi inilah Chanel punya kontrol penuh atas citra, strategi, dan desain mereka. Nggak heran kalau Chanel bisa tetap setia sama gayanya tanpa perlu ikut-ikutan tren yang labil.

Chanel di Indonesia: Bisa Beli, Tapi Siap Nabung Dulu

Lo bisa nemuin butik Chanel di Jakarta, tepatnya di Plaza Indonesia. Tapi harus diingat: harga barang Chanel nggak kaleng-kaleng. Tas klasik bisa tembus ratusan juta. Tapi ya wajar sih, soalnya Chanel itu bukan cuma tas, tapi juga investasi dan pernyataan gaya hidup.

Kalau belum sanggup beli fashion item-nya, bisa banget mulai dari produk beauty-nya—lipstik, foundation, atau parfum Chanel yang tetap punya sentuhan mewah tapi lebih terjangkau.

Chanel Itu Bukan Sekadar Brand, Tapi Simbol Elegansi

Chanel udah jadi lebih dari sekadar merek fashion. Dia adalah simbol dari kesederhanaan yang mewah, keanggunan yang timeless, dan kekuatan perempuan yang berani tampil beda. Dari Coco Chanel yang revolusioner sampai Karl Lagerfeld yang visioner, Chanel terus berkembang tanpa kehilangan akarnya.

Di dunia fashion yang terus berubah, Chanel tetap relevan karena mereka tahu gimana caranya jadi klasik tanpa ketinggalan zaman. Jadi kalau lo pengin tampil anggun tanpa banyak usaha, Chanel jawabannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top