Kalau lo dulu pernah ngeledekin sepatu Crocs karena bentuknya yang aneh kayak sandal karet rumah sakit, sekarang waktunya lo minta maaf. Soalnya Crocs bukan cuma masih eksis, tapi udah naik level jadi salah satu fashion item paling dicari di dunia. Bahkan dipake sama selebriti, kolaborasi sama brand hypebeast, dan sukses ngebentuk kultur fashion yang… ya, anti-mainstream tapi tetap keren.
Di artikel ini, kita bakal ngebahas asal-usul Crocs, kenapa orang awalnya benci tapi sekarang cinta, sampai kolaborasi-kolaborasi Crocs yang bikin lo berpikir: “Seriusan nih, Crocs bisa sekeren itu?”
Yuk, kita kulik bareng sejarah dan kultur seru dari si sepatu bolong-bolong yang viral ini!
Asal Usul Crocs: Dari Perahu ke Panggung Fashion
Crocs lahir tahun 2002, dan percaya atau enggak, aslinya Crocs itu sepatu buat pelaut. Tiga orang sahabat dari Colorado, Amerika Serikat — Scott Seamans, Lyndon “Duke” Hanson, dan George Boedecker Jr. — awalnya bikin sepatu dari bahan khusus yang tahan air dan super nyaman buat aktivitas di atas perahu.
Nama bahannya: Croslite. Ini semacam resin berbasis sel tertutup, bukan karet biasa. Hasilnya? Sepatu yang ringan, empuk, anti-slip, dan anti-bau.
Mereka ngeluncurin model pertamanya yang ikonik: The Beach, dan langsung laku 200 pasang di event boat show. Dari situ, Crocs mulai merajalela. Tapi yang bikin heboh bukan karena tampilannya yang stylish, justru karena orang bingung: ini sepatu lucu atau jelek banget?
Sepatu Jelek yang Dicintai Dunia
Iya, awalnya Crocs dapat cap “sepatu paling jelek di dunia.” Tapi justru itu yang bikin dia beda. Orang mulai sadar bahwa di balik bentuk aneh dan warna-warna ngejrengnya, Crocs super nyaman. Bahkan dokter, perawat, chef, dan orang yang berdiri berjam-jam suka banget sama Crocs karena nggak bikin kaki pegel.
Tapi titik baliknya datang dari dunia fashion dan pop culture. Tiba-tiba Crocs masuk ke runway, dipakai seleb, dan kolaborasi sama desainer papan atas. Boom, dari yang awalnya cuma dipakai di dapur rumah atau kamar mandi, sekarang Crocs bisa nongol di red carpet!
Crocs Masuk Dunia Fashion: Gimana Ceritanya?
Salah satu momen penting Crocs berubah dari “sepatu ayah-ayah” jadi “hype item” adalah saat Balenciaga kerja sama sama Crocs tahun 2017. Yes, lo gak salah baca. Rumah mode yang terkenal dengan gaya edgy itu bikin Crocs platform setinggi hampir 10 cm. Walau banyak yang bilang “nggak masuk akal,” tapi sold out dalam hitungan jam.
Sejak saat itu, Crocs makin rajin kolaborasi sama artis dan brand. Nih beberapa kolaborasi ikonik mereka:
1. Post Malone x Crocs
Rapper yang dikenal dengan tampilan cuek tapi edgy ini punya beberapa edisi Crocs yang langsung sold out. Desainnya funky banget, lengkap dengan Jibbitz (aksesoris Crocs) khas Posty kayak tengkorak, barbed wire, dan emoji aneh.
2. Justin Bieber x Drew House x Crocs
Justin Bieber bawa vibe santai dan fun dari brand Drew House ke Crocs. Warnanya pastel, lucu, dan cocok banget buat dipakai chill.
3. Bad Bunny, Salehe Bembury, dan lainnya
Nama-nama gede ini juga pernah ngeracik desain Crocs. Gaya mereka bervariasi: dari warna ngejreng sampe tekstur dan bentuk unik banget.
Dengan kolaborasi ini, Crocs jadi naik kelas dari sandal kamar ke sepatu hypebeast. Fashionista mulai pake Crocs buat nongkrong, jalan ke mall, bahkan fashion week.
Kenapa Crocs Disukai Banyak Orang?
Oke, selain karena hype, Crocs juga punya alasan logis kenapa banyak orang jatuh cinta:
1. Super Nyaman
Serius, sekali pake Crocs, kaki lo bakal ngerti kenapa ini sepatu “jelek” paling nyaman di dunia. Ringan banget, empuk, dan fleksibel.
2. Tahan Segala Cuaca
Hujan, panas, lumpur, semua bisa dilibas. Crocs gak takut becek dan gampang dibersihin.
3. Jibbitz Buat Personal Style
Crocs punya aksesoris lucu-lucu yang namanya Jibbitz, bisa dipasang di lubang-lubang sepatunya. Ada emoji, karakter kartun, logo band, sampe huruf alfabet. Lo bisa bikin sepatu lo 100% gaya lo sendiri.
4. Genderless dan Unisex
Crocs bisa dipake semua umur, semua gender, semua ukuran kaki. Mau anak kecil sampe kakek-nenek, semua bisa pake.
Model Crocs yang Populer
Crocs bukan cuma model klasik bolong-bolong doang, loh. Ada beberapa jenis yang bisa lo pilih sesuai gaya lo:
1. Classic Clog
Model paling ikonik, full Croslite, banyak warna dan bisa dihias Jibbitz.
2. Baya
Mirip Classic tapi desainnya lebih sporty.
3. Crocs Sandals & Slides
Cocok buat yang suka sandal jepit tapi mau yang empuk dan tahan air.
4. Crocs Boots
Yes, mereka juga punya boots tahan air buat musim dingin.
5. Crocs Literide
Ini versi lebih modern, dengan bantalan lebih empuk dan desain lebih ramping.
Gaya Pakai Crocs: Dari Rumah ke Street Style
Dulu mungkin Crocs cuma dipake buat nyapu halaman atau mandi pagi. Tapi sekarang lo bisa mix and match Crocs buat:
-
Gaya streetwear bareng hoodie dan cargo pants
-
Look preppy dengan kaos polos dan celana chino
-
Gaya festival pakai outfit warna-warni dan aksesori Jibbitz
-
Casual office? Bisa! Model Literide atau sandal Crocs bisa jadi opsi santai tapi tetap rapi
Crocs membuktikan kalau nyaman itu keren. Dan kalau lo pede, lo bisa make apa aja dan tetap terlihat stylish.
Kritik & Kontroversi: Masih Ada yang Benci?
Pasti. Masih banyak orang yang bilang Crocs jelek. Tapi itu justru yang bikin Crocs bertahan. Brand ini nggak pernah mencoba jadi ‘fashionable’ dalam standar konvensional, tapi justru menciptakan standar baru.
Dan makin banyak orang yang dulu ngatain, sekarang akhirnya beli juga. Karena at the end, kenyamanan menang.
Crocs dan Sustainability
Crocs juga mulai jalan ke arah sustainability. Sekarang mereka udah punya program “Come As You Are” yang mendorong inklusivitas dan ramah lingkungan. Mereka juga mulai pakai material berbasis bio buat mengganti Croslite biasa.
Misi jangka panjangnya: net-zero carbon emission di tahun 2030.
Crocs, Si Jelek yang Makin Ganteng
Dari awalnya dikatain, sampe akhirnya disayang, Crocs adalah contoh sempurna bahwa gaya itu soal ekspresi, bukan soal aturan. Nggak peduli orang bilang apa, kalau lo nyaman dan pede, lo bisa bikin sepatu karet jadi statement mode.
Jadi, masih ngeledek Crocs? Atau lo malah udah punya satu dan lagi mikir beli warna lain?
