New York Fashion Week kembali menjadi sorotan setelah Dewan Perancang Busana Amerika (CFDA) resmi mengumumkan larangan penggunaan bulu hewan dalam agenda peragaan busana resminya. Kebijakan besar ini mulai berlaku pada September 2026, menjadi langkah penting dalam mendorong mode yang lebih etis dan berkelanjutan.
Regulasi Baru di New York Fashion Week 2026
CFDA bekerja sama dengan Humane World for Animals dan Collective Fashion Justice untuk menerapkan aturan baru ini. Peragaan NYFW Februari 2026 akan menjadi yang terakhir kali menampilkan penggunaan kulit atau bulu hewan.
Jenis bulu yang dilarang mencakup:
- Cerpelai
- Rubah
- Kelinci
- Domba Karakul
- Chinchilla
- Coyote
- Anjing rakun
Regulasi ini berlaku untuk bulu dari hewan yang dibudidayakan atau ditangkap secara khusus untuk diambil bulunya.
CFDA memberikan masa transisi bagi para desainer agar dapat menyesuaikan material dan konsep pertunjukan mereka. Selain itu, organisasi ini juga menyediakan sumber daya mengenai alternatif bahan ramah lingkungan yang bisa digunakan.
Pengecualian untuk Seniman Adat
Meski New York Fashion Week resmi melarang bulu hewan, terdapat pengecualian untuk seniman adat yang menggunakan bulu hasil praktik berburu subsisten tradisional.
Seniman Yup’ik, Golga Oscar, dalam wawancara bersama Vogue tahun 2024, menegaskan bahwa penggunaan bulu oleh masyarakat adat memiliki nilai spiritual dan budaya: “Kami menggunakan bulu untuk menghormati hewan tersebut,” ujarnya.
Golga Oscar dikenal sebagai kreator hiasan kepala, parka, dan mokasin berbahan kulit serigala, berang-berang, musang, hingga tupai, yang semuanya terinspirasi tradisi budaya Yup’ik.
Banyak Brand Fashion Sudah Tinggalkan Bulu Hewan
Larangan ini bukan hal mengejutkan karena tren fashion global sudah mulai meninggalkan bulu hewan bertahun-tahun sebelumnya. Dalam konteks New York Fashion Week, Presiden dan CEO CFDA, Steven Kolb, menyatakan bahwa sebagian besar desainer kini jarang menggunakan bulu dalam koleksi mereka.
Beberapa brand besar yang sudah lama meninggalkan bulu hewan:
- Chanel (sejak 2018)
- Marc Jacobs (mulai 2024)
- Coach, Michael Kors, Prada Group, dan Armani Group (bertahap sejak akhir 2010-an)
- Ralph Lauren (sejak 2006)
Menurut Kolb, perubahan ini juga mencerminkan pergeseran preferensi konsumen yang semakin menolak produk berbasis kekejaman terhadap hewan.
Media Gaya Hidup Ikut Melarang Konten Bulu Hewan
Tidak hanya brand fashion, sejumlah media besar seperti Vogue, Vanity Fair, dan Glamour juga sudah melarang publikasi konten dengan bulu hewan, baik editorial maupun iklan. Sebelumnya, langkah serupa diterapkan oleh Elle dan InStyle.
Larangan Bulu Hewan di Dunia Mode Global
New York Fashion Week menjadi pekan mode terbaru yang menerapkan kebijakan ini, menyusul London Fashion Week yang lebih dulu membuat aturan serupa pada 2023. Beberapa pekan mode lainnya yang sudah melarang bulu antara lain:
- Kopenhagen
- Berlin
- Stockholm
- Amsterdam
- Helsinki
- Melbourne
Langkah kolektif ini menunjukkan perubahan besar industri fashion menuju etika dan keberlanjutan.
Baca juga: Sejarah Brand Balenciaga Yang Sangat Populer

